Blog

Perjalanan Sejarah Paris Saint-Germain: Ambisi Besar hingga Tantangan Keuangan

Pada tahun 1969, mengembangkan sepakbola di Paris merupakan ambisi besar karena ibu kota Prancis tersebut tidak memiliki tim sepakbola elit. Para pendukung utama Guy Crescent, Pierre-Étienne Guyot, dan Henri Patrelle mengalami masalah terkait pendanaan proyek hingga mereka bertemu dengan presiden Real Madrid, Santiago Bernabéu.

Bernabéu mengatakan kepada mereka bahwa memulai kampanye langganan adalah solusi terbaik. Setelah 20.000 langganan, Paris Saint-Germain didirikan pada 12 Agustus 1970. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola Prancis, para penggemar telah berkontribusi secara finansial untuk penciptaan sebuah klub sepakbola.

Baca juga: Alfreton Town Siap Buat Sejarah di FA Cup

Selama tiga tahun pertamanya, klub ini dimiliki oleh para penggemar dan memiliki 20.000 anggota. Pada saat itu, biaya tahunan untuk menjadi anggota adalah antara 25 hingga 40 franc (antara 4 dan 6 euro). PSG dijalankan oleh anggota dewan Crescent, Guyot, dan Patrelle hingga tahun 1973. Pada tahun tersebut, PSG mengalami utang yang cukup besar dan presiden PSG Patrelle mencari bantuan keuangan.

Dia menemukannya dalam bentuk investor Prancis dan perancang busana Daniel Hechter. Hechter kemudian mengambil alih kendali Paris Saint-Germain tidak lama setelah itu, menjadi presiden klub dan menunjuk rekan Prancisnya, Francis Borelli, sebagai wakil presiden. Borelli kemudian mengambil alih kepemimpinan pada tahun 1978 setelah Hechter dilarang seumur hidup oleh Federasi Sepakbola Prancis (FFF). Dia dinyatakan bersalah karena menjalankan skema penjualan tiket di Parc des Princes.

Piala besar PSG pertama kali datang selama masa kepemimpinan Borelli, tetapi dia juga meninggalkan klub itu di ambang kebangkrutan. Dibeli oleh konglomerat Prancis Matra, Matra Racing yang bangkit mencapai kasta teratas pada tahun 1984 dan bersaing dengan PSG untuk diakui sebagai entitas olahraga utama ibu kota.

Namun, eksperimen Matra itu singkat, dan pada tahun 1989 mereka kembali ke divisi bawah setelah bangkrut. Borelli, bagaimanapun, menimbulkan utang serius dan ketidakberesan keuangan dalam upaya untuk memastikan dominasi PSG di Paris. Pengelolaannya yang buruk terungkap pada tahun 1991 dan, seperti Hechter sebelumnya, dia dipaksa oleh FFF untuk mengundurkan diri.

Redaksi

Redaksi situs Paris Saint Germain Indonesia Media pewarta berita terbaru dan terpercaya untuk penggemar sepak bola.

Berita Terbaru

Atalanta Terlibat dalam Situasi Transfer Rumit dengan Juventus dan Fiorentina

Laporan Calciomercato mengungkapkan bahwa cedera Gonçalo Ramos dari PSG membuat klub Prancis tersebut menghubungi Atalanta…

3 minggu ago

Arsenal dan Chelsea Tertarik pada Victor Osimhen

Sejak pindah dari LOSC Lille ke Napoli, Osimhen telah mencetak 76 gol dalam 133 penampilan…

3 minggu ago

Manchester United Hadapi Kendala Rekrut Manuel Ugarte dari PSG

Ugarte sangat ingin bergabung dengan United, dan meskipun klub enggan membayar lebih, mereka mungkin akan…

3 minggu ago

Willian Pacho Resmi Gabung PSG, Jadi Andalan Lini Belakang

Pacho merupakan bek yang sangat menjanjikan dengan potensi besar untuk berkembang, sejalan dengan proyek yang…

4 minggu ago

Klub Saudi Incar Lee Kang In, Serius?

Langkah ini menunjukkan bahwa Liga Pro Saudi mulai beralih fokus dari merekrut pemain bintang yang…

4 minggu ago

PSG Ragu Rekrut Jadon Sancho, Kenapa?

Paris Saint-Germain memiliki keraguan tentang karakter Jadon Sancho, winger Manchester United, dan apakah dia akan…

4 minggu ago