Perjalanan Sejarah Paris Saint-Germain: Ambisi Besar hingga Tantangan Keuangan

PSG vs Nantes Desember 2023

Pada tahun 1969, mengembangkan sepakbola di Paris merupakan ambisi besar karena ibu kota Prancis tersebut tidak memiliki tim sepakbola elit. Para pendukung utama Guy Crescent, Pierre-Étienne Guyot, dan Henri Patrelle mengalami masalah terkait pendanaan proyek hingga mereka bertemu dengan presiden Real Madrid, Santiago Bernabéu.

Bernabéu mengatakan kepada mereka bahwa memulai kampanye langganan adalah solusi terbaik. Setelah 20.000 langganan, Paris Saint-Germain didirikan pada 12 Agustus 1970. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola Prancis, para penggemar telah berkontribusi secara finansial untuk penciptaan sebuah klub sepakbola.

Baca juga: Alfreton Town Siap Buat Sejarah di FA Cup

Selama tiga tahun pertamanya, klub ini dimiliki oleh para penggemar dan memiliki 20.000 anggota. Pada saat itu, biaya tahunan untuk menjadi anggota adalah antara 25 hingga 40 franc (antara 4 dan 6 euro). PSG dijalankan oleh anggota dewan Crescent, Guyot, dan Patrelle hingga tahun 1973. Pada tahun tersebut, PSG mengalami utang yang cukup besar dan presiden PSG Patrelle mencari bantuan keuangan.

Dia menemukannya dalam bentuk investor Prancis dan perancang busana Daniel Hechter. Hechter kemudian mengambil alih kendali Paris Saint-Germain tidak lama setelah itu, menjadi presiden klub dan menunjuk rekan Prancisnya, Francis Borelli, sebagai wakil presiden. Borelli kemudian mengambil alih kepemimpinan pada tahun 1978 setelah Hechter dilarang seumur hidup oleh Federasi Sepakbola Prancis (FFF). Dia dinyatakan bersalah karena menjalankan skema penjualan tiket di Parc des Princes.

Piala besar PSG pertama kali datang selama masa kepemimpinan Borelli, tetapi dia juga meninggalkan klub itu di ambang kebangkrutan. Dibeli oleh konglomerat Prancis Matra, Matra Racing yang bangkit mencapai kasta teratas pada tahun 1984 dan bersaing dengan PSG untuk diakui sebagai entitas olahraga utama ibu kota.

Namun, eksperimen Matra itu singkat, dan pada tahun 1989 mereka kembali ke divisi bawah setelah bangkrut. Borelli, bagaimanapun, menimbulkan utang serius dan ketidakberesan keuangan dalam upaya untuk memastikan dominasi PSG di Paris. Pengelolaannya yang buruk terungkap pada tahun 1991 dan, seperti Hechter sebelumnya, dia dipaksa oleh FFF untuk mengundurkan diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *