PSG INDONESIA MEDIA – Ketika Piala Dunia 2022 berlangsung, Qatar sempat memiliki citra negatif di sebagian penggemar sepak bola.
Salah satunya adalah isu terkait Hak Asasi Manusia dan keterlibatan mereka dalam olahraga sebagai sportswashing.
Namun, kesan buruk tersebut tidak berlangsung lama. Piala Dunia berhasil digelar dengan baik.
Setelah itu, publik seperti melupakan ‘dosa’ negara Qatar.
Baca juga: Peran Mbappe dalam Strategi Luis Enrique di PSG
Qatar Sukses Membangun Citra Baik Sebagai Negara
Tidak hanya di Piala Dunia, keterlibatan Qatar dalam kepemilikian Paris Saint Germain juga menjadi satu contoh menarik.
Sejak diakuisisi pada 2011, Qatar berhasil membangun nation branding dengan baik, terutama di hadapan penggemar Les Parisiens.
Dalam sebuah penelitian berjudul “Nation branding through sports: The impact of Qatar’s ownership of Paris Saint-Germain (PSG) on Qatar’s image by French soccer fans” citra Qatar justru mengalami peningkatan positif.
“Fakta bahwa penggemar PSG melihat negara tersebut lebih positif mengungkapkan kekuatan fandom olahraga dalam membantu strategi branding negara.”
“Afinitas penggemar terhadap klub favorit mereka tampaknya menjadi faktor utama dalam cara penggemar melihat entitas (dalam hal ini, negara kecil) yang sejalan dengan klub mereka dan mendukungnya secara finansial untuk membuat klub lebih sukses,” tulis penelitian yang dipublikasikan pada April 2023.
“Ini menjadi perhatian khusus mengingat kritik yang substansial terhadap keterlibatan Qatar dalam olahraga sebagai sportswashing.”
“Seperti yang ditunjukkan oleh temuan kami, penggemar PSG sebagian besar dipengaruhi oleh fandom mereka dan melihat negara kecil tersebut secara positif meskipun adanya kritik-kritik tersebut.”
Dukungan Finansial Qatar Menjadi Faktor Utama
Keterlibatan Qatar dengan PSG umumnya dianggap positif bagi klub karena Qatar secara aktif mengejar pemain bintang untuk bergabung dengan klub untuk memenangkan kejuaraan dan trofi (terutama trofi Liga Champions yang belum didapatkan PSG).
“Kemitraan antara negara dan klub tanpa atribusi seperti itu mungkin sulit bagi negara untuk menciptakan persepsi positif di antara basis penggemar,” tulis penelitian.
Membeli PSG menjadi keuntungan bagi Qatar, selain dalam investasi juga dalam membangun citra negara.
Namun demikian, suporter Marseille–yang merupakan rival PSG–cenderung menghindari pembelian dari sponsor klub.
Sebagaimana diketahui, PSG saat ini menjalin kerja sama utama dengan maskapai penerbangan Qatar Airways.
Mungkin, fans Marseille cenderung menghindari bepergian dengan Qatar Airways.
Akan tetapi, efek pitchfork kepada Qatar sebagai etintas negara.
Cara Qatar Membangun Nation Branding Lewat PSG
Qatar dapat meningkatkan kemitraannya dengan PSG dengan menciptakan penawaran promosi untuk pendukung PSG, seperti harga tiket pesawat atau hotel yang menarik.
Mengundang penggemar PSG selama kursus pelatihan tim di Qatar juga merupakan cara untuk menunjukkan negara kepada fans.
Penelitian tersebut menjelaskan lebih lanjut bahwa pengalaman hebat yang menggabungkan negara dengan PSG memperkuat dan meningkatkan perasaan positif penggemar terhadap Qatar.
“Hal itu akan meningkatkan kemungkinan penggemar berbagi pengalaman tersebut melalui media sosial dan metode komunikasi tradisional dengan orang lain.”
“Dan akibatnya, meningkatkan citra negara lebih lanjut dan menarik lebih banyak wisatawan baru.”
Baca juga: Profil & Sejarah Paris Saint Germain
