Pada tahun 1970, ketika Stade Saint-Germanois yang dipimpin oleh Presiden Henri Patrelle bersiap untuk naik kelas ke divisi kedua, proyek untuk membangkitkan sepakbola kelas atas di Paris mengalami kebuntuan selama lebih dari delapan belas bulan. Paris Football Club, yang didirikan pada tahun 1969 setelah studi oleh Dewan Federal Federasi Sepakbola Prancis, tetap menjadi klub virtual sepanjang musim sebelumnya.
Beberapa minggu sebelum musim dimulai pada tahun 1970, Paris FC tidak memiliki pemain, pelatih, manajemen, stadion, atau bahkan pendaftaran dalam kejuaraan. Keberhasilan PFC ini sebagian didanai melalui penggalangan dana rakyat, dan kegagalan akan berarti pengembalian dana kepada para donatur. Selain itu, FFF yang telah menanamkan kredibilitasnya dalam pembangkitan kembali sepakbola kelas atas di Paris setelah kebangkrutan RC Paris, Stade Français, dan CA Paris, sulit membayangkan kegagalan.
Setelah penolakan dari CS Sedan Ardennes, satu-satunya klub di Divisi Nasional yang berdekatan, untuk berfusi, dan penolakan Liga untuk menerima klub secara langsung ke divisi pertama, para promotor PFC beralih ke divisi kedua. Ditekan oleh waktu, gagasan untuk berfusi dengan Stade Saint-Germanois muncul.
Pada 21 Mei 1970, pertemuan para pemegang saham PFC memutuskan untuk berfusi dengan Saint-Germain. Pada 30 Mei, FFF mengumumkan daftar klub yang akan berpartisipasi dalam kejuaraan divisi kedua berikutnya: Paris Saint-Germain FC terdaftar dengan nama itu di daftar tersebut sebagai promosi dari Stade Saint-Germanois. “Paris Saint-Germain” jelas dicatat sebagai kualifikasi dari grup Utara bersama Creil dan Cambrai. Protokol fusi antara Stade Saint-Germanois dan Paris FC ditandatangani pada 10 Juni.
Pada 26 Juni, rapat dewan luar biasa mengesahkan fusi antara Stade Saint-Germanois dan Paris FC dan membuatnya efektif: Paris Saint-Germain Football Club lahir. Pierre-Étienne Guyot, mantan wakil presiden Racing Club de France dan bagian dari proyek Paris FC, menjadi presiden pertamanya.
